REPUBLIKA.CO.ID, BRISBANE -- Imetelstat saat ini sedang menjalani percobaan klinis untuk pengobatan kanker obat jenis lain di AS. Otoritas Obat dan Pangan AS telah mencabut larangan edar terhadap obat ini setelah dugaan kalau obat ini bisa memicu keracunan pada hati ditarik.
Imetelstat diyakini bisa menunda atau mencegah kambuhnya Acute myeloid leukaemia (AML) setelah menjalani metode kemoterapi. Obat tersebut merupakan hasil temuan terkini dari dua ilmuwan dari Brisbane. Keduanya adalah Dr Lane dan koleganya dalam penelitian ini, Dr Claudia Breudigam.
Dr Lane mengatakan otoritas AS perlu menimbang resiko dan manfaat dari obat tersebut. "Ketika kita benar-benar tidak memiliki pilhan dan ada penyakit yang menyebabkan pasien meninggal dalam waktu beberapa bulan saja, maka kita harus siap mengambil risiko sejauh memang dimungkinkan dalam uji klinis," ujarnya baru-baru ini.
Ted Hillier, lansia berusia 75 tahun dari Burrum Heads di pesisir Queensland yang didiagnosa AML 7 bulan lalu mengatakan obat tersebut memberikan harapan bagi pasien AML seperti dirinya. "Setiap hari merupakan hari yang baik dan semoga saya bisa terus bisa melanjutkan hidup lebih lama ," harap Hillier.