Jumat 05 Dec 2014 19:32 WIB

Karena Muslim, Warga Rohingya Jadi Korban Genosida

Adnin Armas (kiri) dan Maung Zarni (kanan)
Adnin Armas (kiri) dan Maung Zarni (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Direktur Eksekutif institute for the study of islamic thought and civilization (INSIST), Adnin Armas, menyatakan apa yang terjadi di Rohingya, Myanmar, adalah genosida. “Korbannya  adalah muslim,” jelasnya, saat mengunjungi Republika, Jumat (5/12), bersama aktifis HAM asal Myanmar, Maung Zarni. “Muslim disana dibantai dan dibumihanguskan sejak lama,” imbuh Adnin.  Bagaimana ceritanya?

Aktifis HAM beragama Budha, Maung Zarni, menceritakan pembantaian dan genosida ini bermula dari pembodohan dan pembohongan yang dilakukan pemerintah Myanmar secara sistematis. “Mereka selalu menyatakan di depan majlis PBB, bahwa Rohingya tidak termasuk dalam wilayah Burma. Inilah awal kebohongan yang mendasari pembantaian dan genosida disana,” jelas Zarni.

Atas dasar itulah militer disana memerangi muslim Rohingya . Muslim disana tidak mendapatkan kewarganegaraan. Hak asasi mereka terabaikan. Mereka tidak memiliki hak untuk hidup. Tidak ada hak pendidikan. Mereka tidak punya KTP. Tidak bisa menikah dengan diakui pemerintah.

Karena mereka terdesak, akhirnya menjadi manusia perahu. Yang seharusnya hanya muat untuk 50 orang, tapi dipaksakan menampung ratusan orang. Tidak diketahui mereka akan berlabuh dimana. Terakhir, mereka hanya mengucapkan selamat tinggal dari tempat kelahirannya, Rohingya, yang kini dikenal sebagai Bengali. Ternyata, kapal mereka tenggelam.

Bagi Zarni, ini bukan sekadar pembantaian muslim, tapi juga pembodohan dan pembohongan tokoh-tokoh dan petinggi agama Budha disana. Mereka dijadikan alat propaganda oleh militer untuk memusuhi muslim Rohingya.

Pihaknya tidak tinggal diam, Zarni bersama masyarakat Myanmar lainnya di Inggris, berupaya untuk membela nasih masyarakat Rohingya yang mayoritas muslim. Dia menyatakan salah besar bila Rohingya dikatakan bukan bagian dari Burma. “Karena dokumen gubernur Jenderal Inggris yang dulu menjajah Myanmar, dokumen kementerian pertahanan, dan berbagai ensiklopedia, menyebutkan Rohingya adalah bagian dari Myanmar,” imbuhnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement