REPUBLIKA.CO.ID,FILIPINA--Topan Hagupit menghantam pantai timur Filipina tengah. Sebanyak 650.000 jiwa berusaha menyelamatkan diri ke tempat aman.
"Ada banyak pohon tumbang, dan menutup jalan raya" ujar Inspektur Senior kepolisian, Alex Robin, Ahad(7/12).
Kantor cuaca Filipina melaporkan, angin berkecepatan 175 kilometer per jam dengan hembusan 210 kilometer per jam tersebut menghantam daratan Dolores, kota di provinsi Samar Timur. Beruntung, tak ada korban jiwa akibat angin topan ini.
Meski tak sekuat angin topan Haiyan yang menyapu Filipina tahun lalu, angin topan Hagupit ini juga terbilang kencang diiringi hujan lebat yang menyebabkan kerusakan besar diwilayah pesisir timur.
Selain menghantam pepohonan, banyak tiang listrik yang ambruk. Sehingga wilayah pesisir timur mengalami pemadaman listrik. Sebanyak 600 keluarga sudah diamankan di kantor Balai Kota Dolores.
Menteri Dalam Negeri Filipina, Mar Rioxas telah mendirikan pusat komando untuk operasi penyelamatan dan bantuan sekitar 70 kilometer selatan dari Dolores.
Angin topan juga menyebabkan gelombang besar yang menabrak dinding beton sepanjang boulevard. Alex Robin mengatakan kondisi pesisir mengalami banjir.
Kepala Militer Filipina Jendral Gregorio Pio Catapang mengatakan, pihaknya sudah mengerahkan pasukan untuk berjaga jaga didaerah protokol dan kejadian. Selain berjaga jika masyarakat butuh pertolongan, pasukan juga berjaha untuk mencegah penjarahan dan kekacauan.
"Kami siaga merah, 120.000 personil kami turunkan," ujar Catapang.