REPUBLIKA.CO.ID, ALMANAMA -- Raja Bahrain, Hamad, pada Sabtu (6/12) kemarin telah menyetujui nota kesepahaman militer antara Bahrain dan Inggris Raya.
Salah satu butir kesepakatan pada nota tersebut adalah, disetujuinya pembangunan pangkalan militer permanen milik Inggris Raya di zona militer Angkatan Bersenjata Bahrain.
Pada hari yang sama, Raja Hamad menerima kedatangan Sekretaris Urusan Luar Negeri dan Persemakmuran Inggris Raya, Philip Hammond, di Istana Sakhir, Bahrain.
Turut hadir pula Michael Fallon dari Departemen Pertahanan Inggris Raya. Pertemuan ini sekaligus juga sebagai bagian dari acara Forum Dialog Manama ke-10.
Menurut Raja Hamad, perjanjian nota kesepahaman militer ini penting bagi Bahrain. Lebih jauh, Raja Hamad menekankan perjanjian ini untuk menjalin hubungan bilateral yang lebih akrab antara Bahrain dan Inggris Raya.
"Perjanjian ini akan memperluas prospek kerja sama militer dan pertahanan antarkedua negara," kata Raja Hamad, di Istana Sakhir, Bahrain. Seperti dilansir Gulf Daily News Ahad (7/12).
Philip Hammond juga menyatakan, keamanan di wilayah Bahrain merupakan bagian dari fokus perhatian angkatan bersenjata Inggris Raya.
Secara terpisah, Raja Bahrain itu juga bertemu dengan Menteri Luar Negeri Mesir, Sameh Shoukry, yang mewakili Presiden Mesir, Abdel Fattah Al Sisi untuk acara Forum Dialog Manama ke-10. Selain itu, Raja Hamad juga menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Irak, Ibrahim Al Jaafari. Menurut Raja Hamad, kerja sama Bahrain dengan Mesir dan Irak terkait soal keamanan regional penting untuk ditingkatkan.