REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Kepala Departemen Otoritas Tahanan Palestina Issa Qaraqe mengatakan bahwa 2014 menjadi tahun yang paling sulit bagi para tahanan Palestina yang ditahan Israel.
Issa Qaraqe mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tahanan pada 2014 menjadi korban dari kebijakan balas dendam Israel.
Qaraqe juga mengecam kebijakan Israel yang menahan anak di bawah umur, ia mengatakan ada sekitar 1.500 anak di bawah umur yang ditahan Israel pada 2014, sebagian besar di Yerusalem.
"Tahun depan adalah tahun hukum, pertarungan kemanusiaan untuk membela hak-hak dan martabat narapidana," kata Qaraqe, tanpa menjelaskan lebih lanjut, seperti dilansir Maan News, Ahad (7/12).
Qaraqe menyampaikan sambutannya di Ramallah saat berkunjung ke dibebaskan tahanan Muhannad Jaradat, yang telah menghabiskan lima tahun di penjara-penjara Israel, kata pernyataan itu.
Sekitar 7.000 warga Palestina yang saat ini ditahan di penjara-penjara Israel, lebih dari 2.000 di antaranya ditangkap oleh pasukan Israel selama musim panas ini di tengah ketegangan yang berat dan kekerasan di Tepi Barat dan Gaza.