Senin 08 Dec 2014 05:15 WIB

Khawatir dengan Keamanan, Kedutaan Inggris di Kairo Ditutup

Red: M Akbar
kedutaan inggris di kairo
Foto: www.gov.uk
kedutaan inggris di kairo

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Kedutaan Besar Inggris di Kairo menangguhkan pelayanan publik untuk alasan keamanan.

Juru bicara Kedutaan, David Kinna, menolak memberikan rincian tetapi mengatakan keputusan itu diambil demi kepentingan terbaik kedutaan dan stafnya.

"Kami telah menghentikan pelayanan publik di kedutaan untuk alasan keamanan," katanya kepada AFP, Ahad (7/12) waktu setempat dengan menambahkan bahwa misi berusaha untuk melanjutkan bekerja sebagai mana biasa secepat mungkin.

"Jangan datang ke gedung kedutaan," kata misi dalampernyataan terpisah dan menambahkan bahwa kantor konsulat berfungsi di Kota Mediterania Alexandria.

Kementerian Luar Negeri Mesir mengatakan berhentinya pelayanan publik di kedutaan Inggris adalah "prosedur keamanan preventif" tetapi juga tidak menyediakan rincian. Kelompok militan telah meningkatkan serangan menargetkan pasukan keamanan Mesir sejak penggulingan Presiden dari kubu Islam Mohamed Moursi pada Juli tahun lalu.

Mereka mengatakan, serangan-serangan mereka sebagai pembalasan atas tindakan keras pemerintah yang menargetkan pendukung Moursi yang telah menewaskan ratusan orang dan ribuan lainnya dipenjara.

Sebagian besar serangan masih terjadi di Semenanjung Sinai yang bergolak, namun beberapa ledakan mematikan juga telah terjadi di Kairo dan kota-kota lainnya. Saran London kepada warganya di Mesir adalah mendesak warga Inggris untuk tidak melakukan perjalanan ke utara Sinai, bagian dari Sinai Selatan, dan daerah-daerah yang berbatasan dengan Libya.

"Ada anggapan ancaman tinggi serangan teroris secara global terhadap kepentingan Inggris dan warga Inggris dari kelompok atau individu yang termotivasi oleh konflik di Irak dan Suriah," kata Kantor Luar Negeri dan Persemakmuran dalam data terbaru di situsnya.

Ini mengidentifikasi kelompok Ansar Beit al-Maqdis yang berbasis di Sinai, yang berjanji setia kepada kelompok Negara Islam (IS) pada November, sebagai kelompok "teroris yang aktif" di Mesir.

Tidak ada misi asing maupun kepentingan lain telah secara langsung ditargetkan oleh militan di Mesir sejak penggulingan Moursi, tetapi kedutaan telah meningkatkan langkah-langkah keamanan.

IS, yang telah menangkap sejumlah bagian wilayah di Irak dan Suriah, telah menyebut kelompok itu afiliasi untuk menargetkan warga asing dan kepentingan negara mereka, terutama warga negara anggota koalisi pimpinan AS yang memerangi IS.

sumber : afp/antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement