Senin 08 Dec 2014 09:25 WIB

Insiden Kekerasan Anti-Semit Meningkat, Warga Yahudi Prancis Balik ke Israel

Komunitas Yahudi di Prancis
Foto: republika
Komunitas Yahudi di Prancis

REPUBLIKA.CO.ID,PARIS--Ancaman anti-Semit mulai marak dan meningkatkan insiden penyerangan terhadap orang Yahudi lebih dari dua kali lipat tahun ini di Prancis.

"Kita harus membuat perang melawan rasisme dan anti-Semitisme sebagai penyebab nasional," Menteri Dalam Negeri Prancis Bernard Cazeneuve dilansir Reuters, Ahad (7/12).

Bukti keseriusan pemerintah, ujarnya, dengan menahan tiga orang yang diduga menyerang rumah keluarga Yahudi di pinggiran Paris Creteil serta diduga memperkosa perempuan berusia 19 tahun.

Prancis memiliki populasi Yahudi terbesar di Eropa, sekitar 550.000 orang. Namun, insiden kekerasan terhadap kelompok masyarakat Yahudi mulai mengancam sekitar dua tahun lalu.

Beberapa peristiwa, seperti pembunuhan tiga anak-anak orang Yahudi dan seorang rabi oleh penembak militan Islam Mohamed Merah pada tahun 2012 menjadi suatu fakta mengerikan bagi mereka.

Puncaknya, bentrokan pada rapat umum pro-Palestina di Paris pada Juli lalu telah mengganggu beberapa orang dalam komunitas Yahudi.

Dalam tiga bulan pertama tahun 2014, makin banyak orang Yahudi meninggalkan Prancis untuk kembali ke Israel. Selain alasan kesulitan ekonomi, mereka juga menghindar dari meningkatnya anti-Semitisme.

"Kami merasa bahwa sesuatu telah berubah. Ancaman itu tidak lagi hanya grafiti atau insiden kecil, ini adalah ancaman pembunuhan (terhadap komunitas Yahudi), "kata Kepala Lembaga Sawadaya Masyarakat Crif Roger Cukierman kepada BFM TV.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement