REPUBLIKA.CO.ID,DUSSELDORF--Lebih dari seribu orang telah mendaftarkan diri untuk ikut serta dalam demonstrasi anti-Islam di Dusseldorf, Jerman, Senin (8/12).
Melalui laman Facebook, mereka dikoordinasikan oleh sebuah gerakan yang menamakan diri Masyarakat Patriotik Eropa anti-Islamisasi Barat.
Sebelumnya, pada Senin (1/12) lalu, gerakan ini telah melancarkan aksi serupa dengan menyertakan tidak kurang dari 7.500 orang di Dresden, Jerman.
Gerakan tersebut tidak mempermasalahkan isu maraknya imigran pencari kerja dari luar Jerman. Justru mereka mengklaim diri semata-mata sebagai kelompok nasionalis yang anti-fanatisme beragama yang dilatarbelakangi pandangan Islamophobia.
Deutsche Welle melansir, kelompok ekstremis politik sayap kanan Jerman diduga menjadi motor penggerak massa.
"Gerakan ini menarik perhatian politikus ekstrem sayap kanan. Partai atau kelompok seperti Republikan dan Neo-Nazi cenderung terbuka dalam memberi dukungan terhadap para demonstran," kata pengamat politik dari Dusseldorf Alexander Hausler.
Islamophobia cenderung menguat belakangan ini di Jerman. Terutama bila dikaitkan dengan maraknya gerakan radikal yang mengatasnamakan Islam, seperti ISIS, di Timur Tengah.
Gerakan radikal ini kerap menargetka penduduk Eropa untuk dipengaruhi agar turut mendukung aksi mereka serta menanggalkan nasionalisme kebangsaan masing-masing.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
