Senin 08 Dec 2014 10:27 WIB

PBB Imbau Negara Lain Terima Pengungsi Suriah yang Telantar

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Indah Wulandari
Pengungsi Suriah di Lebanon
Foto: AP
Pengungsi Suriah di Lebanon

REPUBLIKA.CO.ID,NEW YORK--Para pengungsi Suriah yang masih terlantar akibat perang sebanyak 180 ribu jiwa. Muncul imbauan agar negara-negara lain menerima para pengungsi dan akan dibantu logistiknya oleh PBB.

Dilansir dari AFP, angka tersebut mewakili lima persen dari jumlah pengungsi yang diproyeksikan hingga akhir tahun 2015.

Menurut kantor Badan Kemanusiaan Dunia untuk Pengungsi PBB (UNHCR), masalah ini akan dibahas pada konferensi di Jenewa, Selasa (9/12).

Setelah tiga tahun pertempuran Suriah terjadi, lebih dari 3,2 juta pengungsi terdaftar di negara-negara tetangga. UNHCR memprediksi konflik ini tak ada tanda-tanda berakhir hingga akhir 2015 sehingga pengungsi akan meningkat menjadi 3,6 juta jiwa.

Jika negara-negara lain mau menerima 180 ribu pengungsi tersebut, maka PBB akan mengirimkan paket bantuan dan dukungan ekonomi bagi negara-negara tersebut.

"Mereka harus membuka pintu perbatasn ketika penduduk Suriah ingin melarikan diri dari negaranya, sehingga mereka dapat berkontribusi pada stabilitas negara tersebut," ujar staf UNHCR.

Negara tetangga Suriah telah bermurah hati selama tiga setengah tahun terkahir. Namun, krisis yang terjadi saat ini membebani infrastruktur dan pelayanan publik mereka.

Turki dan Libanon menjadi salah satu negara penampung pengungsi. Terdapat  satu kamp pengungsi yang menampung sekittar 1 juta jiwa.

UNHCR meminta negara-negara yang belum menerima pengungsi dapat melakukan bagiannya. Mereka yang belum menerima pengungsi di antaranya, negara-negara Teluk dan Amerika Latin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement