Senin 08 Dec 2014 16:00 WIB

Denda Rp 5,5 Juta, Perokok Kecewa Larangan Merokok di Sydney

Red:
Dilarang merokok
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Dilarang merokok

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Salah satu kawasan paling terkenal di Sydney, Martin Place akan memberlakukan larangan merokok. Kontan saja, larangan ini mendapat protes dari beberapa perokok sebagai tindakan berlebihan.

Namun Dewan Kota Sydney tetap akan memberlakukan larangan merokok tersebut dan mulai uji coba selama 12 bulan mulai tahun 2015. Usulan itu disampaikan oleh anggota dewan kota dari Partai Liberal Christine Forster dan Forster mengatakan maksud dari pelarangan bukannya untuk memberikan denda bagi mereka yang melanggar.

"Ini adalah kesempatan untuk mendidik warga bahwa tindakan mereka merokok akan mempengaruhi orang lain, dan akan bagus sekali bila hal ini tidak terjadi di martin Place," kata Forster kepada Radio 702 ABC Sydney baru-baru ini.

Larangan merokok sebenarnya sudah dibatasi di sebagai tempat terbuka di Sydney.

Larangan untuk merokok diberlakukan di wilayah sekitar 4 meter dari gedung umum, pemberhentian bis, tempat menunggu taksi dan peron stasiun.

Mereka yang merokok di tempat-tempat tersebut bisa dikenai denda $ 550 (sekitar Rp 5,5 juta). Mereka yang membuang puntung rokok sembarangan juga bisa dikenai denda, dengan Dewan Kota mengeluarkan denda sebanyak 900 kali tahun lalu, menghasilkan sekitar $ 55 ribu (sekitar Rp 550 juta).

Menurut Forster, Martin Place adalah tempat terbuka milik umum utama di kota Sydney sehingga tempat tersebut harus bisa dinikmati bersama oleh sebanyak mungkin orang.

"Seorang petugas  akan ditempatkan di Martin Place, guna memberi nasehat kepada para perkok bahwa mereka tidak bisa lagi merokok di sini." kata Forster.

"Ini harus menjadi tempat dimana warga bisa berbagi dan duduk dengan enak."

Namun beberapa perokok yang ditemui ABC di Martin Place berbeda pendapat. "Ini adalah tindakan diskriminasi bagi semua perokok. Rasanya memang tinggal waktu saja larangan akan diberlakukan di semua tempat." kata Tim Bos dari Bondi Junction.

Mark Haydon dari Pyrmont bertanya dengan nada sarkastik apakah sekarang ini Presiden Rusia Vladimir Putin yang memerintah Dewan Kota Sydney. "Saya kira tindakan melarang merokok di Martin Place adalah tindakan yang konyol. Ini akan ruang terbuka, dan bahkan bukan tempat bermain untuk anak-anak. Jadi kemana para perokok harus pergi." katanya.

Craig Bain dari Milperra mengatakan bahwa warga masih memiliki hak untuk merokok. "Warga harus memiliki satu tempat untuk merokok. Itu adalah hak mereka." katanya.

Namun Gretchen Sason dari Surry Hills  menyambut baik usulan Dewan Kota tersebut. "Jujur saja. Saya kira ini bagus. Saya sendiri ingin berhenti, jadi saya kira ini adalah langkah yang baik."

Dalam survei terhadap sekitar 750 orang yang berada di Martin Place, enam persen diantaranya adalah perokok.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement