Rabu 10 Dec 2014 00:34 WIB

Irak Tingkatkan Serangan Udara Perangi ISIS

Rep: c84 / Red: Hazliansyah
Kelompok bersenjata ISIS.
Foto: AP
Kelompok bersenjata ISIS.

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi mengatakan akan meningkatkan serangan udara untuk merebut kembali wilayah yang dikuasai ISIS. 

Haider juga menegaskan pihaknya akan menambah persenjataan untuk memerangi kelompok ekstrimis tersebut.

Pernyataan Haider muncul sehari setelah pasukan koalisi pimpinan AS mengumumkan kesiapannya mengirim tambahan 1.500 personel militer ke Irak. Haider juga telah bertemu dan membahas perkembangan pasukan Irak kepada Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Chuck Hagel. Haider mengucapkan terima kasih untuk dukungan AS kepada Irak. 

Selain itu, ia juga menegaskan bahwa kekuatan ISIS terus melemah dari hari ke hari. Keinginan Haider untuk melakukan lebih banyak serangan lewat udara disetujui oleh Hagel.

"Pasukan kami sangat banyak di darat. Tapi, kami butuh lebih banyak serangan udara," ujar Hagel, seperti dilansir Albawaba, Selasa (9/12).

Pasukan koalisi pimpinan AS sejak awal Agustus lalu telah melakukan sekitar 600 serangan udara di Irak untuk membantu pasukan Irak memberantas ISIS. Sedangkan, 500 serangan udara lainnya diarahkan ke wilayah yang dikuasai ISIS di Suriah.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement