REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kedutaan besar Amerika Serikat di Afghanistan, Pakistan dan Thailand telah diperingatkan mengenai potensi protes antiAmerika dan kekerasan menyusul dirilisnya laporan senat mengenai interogasi brutal yang dilakukan badan intelijen AS CIA terhadap terduga pelaku teror.
"Dirilisnya versi umum mengenai ringkasan, temuan dan kesimpulan oleh Komite Pemilihan Senat untuk Intelijen tentang program perlakuan, penahanan dan interogasi bisa memicu protes antiAS dan kekerasan terhadap kepentingan AS, termasuk warga AS," ujar kedutaan dalam surat pemberitahuan bagi warga AS di tiga negara tersebut, Rabu (10/12).
Konsulat AS di Chiang Mai dan Thailand juga mengeluarkan peringatan yang sama.
Fasilitas rahasia AS untuk menginterogasi tersangka berada di Afghanistan dan Thailand. Pemberitahuan dari kedutaan meminta warga AS waspada atas lingkungan sekitarnya dan mengambil langkah-langkah pencegahan, termasuk menghindari demonstrasi dan situasi konfrontatif.