REPUBLIKA.CO.ID, VICTORIA -- Seorang anak berusia tiga tahun di negara bagian Victoria (Australia) meninggal dunia setelah minum susu yang tidak dipasteurisasi. Susu tersebut dijual sebagai produk susu untuk kosmetik, bukan produk kesehatan.
Sebenarnya susu yang tidak dipasteurisasi, yang berarti susu yang langsung diambil dari sapi perah, tanpa menjalani proses guna menghilangkan bakteri yang mungkin ada di dalamnya, tidak dijual untuk konsumsi manusia di Australia. Namun diperkirakan anak tersebut meminum susu yang masuk kategori kosmetik sehingga boleh dijual.
Menurut Depatemen Kesehatan Victoria, anak tersebut meningal di kawasan Mornington Peninsula, setelah minum susu yang diberi label "susu untuk mandi (bath milk).
Produk tersebut diberi label dan berbentuk seperti susu normal lainnya, yang biasanya sudah dipasteurisasi. Empat anak lainnya juga jatuh sakit setelah minum susu dari merek yang sama.
Kepala Dinas Kesehatan Victoria Dr Rosemary Lester mengatakan bahwa susu ini sengaja diberikan kepada anak-anak meskipun sudah ditulis bahwa ini bukan untuk konsumsi manusia. "Ada dua masalah yang mengkhawatirkan di sini. Yang pertama ada gerakan yang dilakukan beberapa orang yang berpikiran bahwa susu "mentah" ini bagus, padahal tidak sama sekali." kata Dr Lester baru-baru ini.
"Kedua ada kemungkinan terjadi kebingungan, karena dua jenis susu yang tampak sama tetapi berbeda ini dijual di tempat yang sama dan berdampingan."
Masih belum ada kejelasan apakah anak yang meninggal ini minum susu karena salah paham. Susu yang tidak dipasteurisasi ini memang berpotensi menyebabkan rusaknya organ dalam tubuh seperti aliran darah dan ginjal karena mengandung bakteri yang memang bisa mematikan.
"Susu yang tidak dipasteurisasi dijual untuk penggunaan kecantikan, namun diiberi label sangat mirip dengan susu normal lainnya." kata Dr Lester.
"Sejak tahun 1940-an, sudah ada keharusan untuk mempasteurisasi semua susu sapi di Australia."
"Susu ini dipanaskan dalam jangka pendek guna mematikan seluruh bakteria yang ada dalam susu mentah."
Dengan adanya kasus ini, Dr Lester mengharapkan susu untuk kosmetik ini diberi label yang berbeda dan dijual di tempat yang berbeda di toko. Namun Dr Lester tidak mau memberikan komentar mengenai kegunaan susu untuk kosmetik dan apakah pihak berwenang harus melarang produk tersebut.