Kamis 11 Dec 2014 16:10 WIB

269 Ribu Ton Sampah Plastik Berada di Lautan

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Indah Wulandari
Penyelam mengamati berbagai ikan di kawasan Waiwo, Raja Ampat, Papua Barat, Jumat (1/6). Dengan terumbu karang terlengkap di dunia, pesona bawah laut Raja Ampat merupakan daya tarik utama wisatawan dalam dan luar negeri. Dari 537 jenis karang dunia, 75 per
Foto: Antara/Rosa Panggabean
Penyelam mengamati berbagai ikan di kawasan Waiwo, Raja Ampat, Papua Barat, Jumat (1/6). Dengan terumbu karang terlengkap di dunia, pesona bawah laut Raja Ampat merupakan daya tarik utama wisatawan dalam dan luar negeri. Dari 537 jenis karang dunia, 75 per

REPUBLIKA.CO.ID,MIAMI--Penelitian terbaru menunjukkan, samudera di seluruh permukaan bumi dipenuhi oleh polusi plastik sebanyak 269 ribu ton.

Penelitian yang dilakukan selama enam tahun oleh gabungan peneliti internasional ini adalah salah satu dari penemuan kondisi dunia.

''Penemuan kami menunjukan bahwa sampah di tengah lima daerah subtropis tidak menetap di satu tempat jadi sampah plastik terapung,'' kata Direktur Penelitian Five Gyres Institute Marcus Eriksen dikutip AFP, Kamis (11/12).

Penelitian yang dirangkum dalam jurnal PLOS ONE itu menunjukkan bahwa sebagian besar sampah plastik tidak hanya terhempas di area pinggir pantai. Polutan-polutan tersebut hancur menjadi partikel yang lebih kecil hingga ukuran mikro.

Menurutnya, hasil akhir dari mikro plastik tersebut akhirnya masuk dalam interaksi ekosistem seluruh lautan.

Penelitian menggabungkan para peneliti dari enam negara untuk melihat perkembangan polusi plastik global.

Mereka mengumpulkan data dari 24 perjalanan ekspedisi mengelilingi dunia, termasuk melewati perpantaian Australia, Bay of Bengal dan laut Mediterania dari 2007-2013.

Jaring khusus digunakan untuk mengumpulkan mikro plastik sementara pengamatan visual dilakukan pada sampah pantai yang lebih besar. Data diterjemahkan pada aplikasi model dan menyimpulkan bahwa perkiraan minimal untuk partikel plastic, yaitu sebanyak 5,25 triliun dengan berat 269 ribu ton.

Eriksen mengaku terkejut dengan penemuan tersebut. Ia menemukan bahwa sampah berubah menjadi ukuran-ukuran kecil sehingga bisa dengan mudahnya melintasi lautan. Bahkan hingga masuk pada sistem rantai makanan ekosistem lautan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement