Kamis 11 Dec 2014 19:00 WIB

Syafi'i Maarif: Interogasi CIA Contoh Tindakan Biadab

Rep: Agus Raharjo/ Red: Bilal Ramadhan
Ahmad Syafii Maarif
Foto: Republika/Daan
Ahmad Syafii Maarif

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Dunia intelejen sedang dihebohkan dengan laporan soal tindakan brutal CIA pada tahanan terduga terorisme. Tindakan yang membuat seluruh dunia mengecam CIA tersebut dinilai sangat tidak manusiawi. Yaitu melakukan penyiksaan dan kekerasan untuk mendapatkan informasi dari tahanan.

Indonesia disebut menjadi salah satu negara yang memberi fasilitas interogasi pada terduga kasus terorisme. CIA diduga turut andil dalam penangkapan terduga terorisme oleh aparat. Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Syafi'i Ma'arif mengungkapkan, praktek-praktek penyiksaan tahanan saat proses interogasi tidak boleh dilakukan. Tahanan sebagai manusia harus tetap diperlakukan secara manusiawi.

"Jelas tidak mungkin (dibolehkan), tahanan itu manusia, dan harus diperlakukan secara manusiawi," kata dia saat dihubungi Republika, Kamis (11/12).

Menurutnya, apa yang diperlihatkan dari laporan Komite Senat Intelejen AS adalah bentuk tindakan biadap dari CIA. Bahkan, Presiden Obama juga menganggap hal itu sebagai tindakan yang brutal. Sebab itu, apa yang dilakukan oleh CIA tidak boleh terulang. "Obama saja sudah mengakui itu brutal," imbuh dia.

Sebelumnya, dalam laporan investigasi Komite Senat Intelejen AS dikatakan bahwa CIA menggunakan cara-cara penyiksaan dan kekerasan pada tahanan terduga terorisme. Cara-cara ini misalnya dengan memasukkan infus ke dalam lubang dubur, mengikat tangan dan menutup muka lalu disiram air, atau mengancam anggota keluarga yang lain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement