Jumat 12 Dec 2014 01:35 WIB

Tentara Israel Culik Warga Palestina di Hebron dan Betlehem

Rep: C03/ Red: Julkifli Marbun
Serdadu Israel saat melakukan penggeledahan di sejumlah tempat di Tepi Barat, Palestina.
Foto: AP/Mohammed Ballas
Serdadu Israel saat melakukan penggeledahan di sejumlah tempat di Tepi Barat, Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, PALESTINA -- Sejumlah militer Israel mengenakan jip melakukan invansi ke beberapa pemukiman warga di distrik tepi barat bagian selatan Hebron dan distrik tepi barat Bethlehem. Bahkan militer Israel juga menculik sembilan warga Palestina.

Seperti dilansir The Muslim News Kamis malam (11/12). Sumber berita setempat melaporkan beberapa kendaraan militer Israel menyerbu kota Beit Awwa, sebelah barat Hebron, dan menculik enam warga Palestina dengan menerobos masuk rumah-rumah warga.

Dari mereka yang diculik diketahui bernama Mo’tasem Abu Threi, Yasser Abdul-Rahman Masalma, Mohammad Qassem Masalma, Saed Ibrahim Abu al-Jammal, Bakr Abdul-Karim Masalma, dan Ra'fat Nimir Masalma.Tentara juga menyerbu rumah Ali Manasra, di Bani Neim sebelah timur dari kota Hebron. Militer Israel memberinya surat perintah untuk diperiksa. Tentara juga memasang penghalang yang memblokir jalan utama menuju kota Hebron. Pengungsi Al Fawwar, masyarakat sekitar serta pengendara dihentikan, dimana militer melakukan pemeriksaan tanda pengenalnya.

Beberapa jip militer pun menyerbu kota Beit Fajjar, selatan Betlehem, dan menculik Nader Rebhy Taqatqa (30). Dua warga palestina bernama Abdullah Ahmad Saqr (25) dan Hussein Ahmad Abed Rabbo (26) juga diculik setelah tentara masuk kerumah mereka di kamp pengungsi ‘Aida. Sebelah utara Betlehem.  Berita terkait juga menyebut sejumlah ekstrimis pemukim Yahudi Israel telah menyerang buruh Palestina di pintu masuk desa Marah Rabah selatan Betlehem. Kepala desa Marah Rabah, Ahmad Sheikh mengatakan para ekstrimis Yahudi juga mengejar orang-orang Palestina ke kebun zaitun.

Sheikh menambahkan penyerangan ekstrimis pemukim Yahudi terhadap warga Palestina di daerah tersebut semakin sering, terutama kala warga Palestina berada di wilayah Yahudi atau saat pergi dan pulang bekerja. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement