REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Perdana Menteri India mengatakan negaranya akan membangun setidaknya 10 reaktor nuklir. Hal tersebut diungkapkan setelah pertemuannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di New Delhi.
Menurut Aljazirah, Narendra Modi menggelar pembicaraan dengan Putin pada Kamis (11/12). Isi pembicaraan beragam mulai dari sanksi yang menghantam Rusia hingga hubungan strategis di Asia, termasuk rencana bersama India-Rusia membangun reaktor nuklir.
"Kami telah menguraikan visi ambisius untuk energi nuklir setidaknya 10 lebih reaktor," ungkap Modi dalam konferensi persnya.
Putin memang tengah meningkatkan kemampuan nuklir, minyak dan gas alamnya. Bahkan ia menawarkan berlian pada sekutu lamanya tersebut. Ini merupakan kunjungan pertama Putin, setelah Modi meraih kekuasaan pada bulan Mei.
Putin tengah mencari pasar baru untuk sumber daya alam Rusia, di tengah sanksi yang diberikan Amerika Serikat dan Uni Eropa pada negaranya.
"Ia (Putin) ingin menunjukkan pada dunia bahwa ia tak terisolasi dan sampai batas tertentu dia tidak, dia masih memiliki BRICS," kata pakar Rusia Nandan Unnikrishnan mengacu pada negara Brasil, Rusia, India, Cina dan Afrika Selatan.
Sejak berkuasa Modi juga berupaya membangun hubungan lebih dekat dengan Presiden AS Barack Obama, yang telah menerima undangan untuk bergabung dengan perayaan Hari Raya Republik India. Tapi India menentang untuk bergabung dengan Barat memberikan sanksi pada Rusia. India pun mengabaikan peringatan Washington, untuk tak melakukan bisnis dengan Moskow.