REPUBLIKA.CO.ID,SHANGHAI--Polisi di Cina utara sedang menyelidiki hilangnya lebih dari 100 wanita Vietnam yang diduga dijual sebagai istri untuk para pria Tionghoa melalui makelar.
Surat kabar China Daily melaporkan, para wanita itu menghilang dari kota Handan di Provinsi Hebei dekat Beijing pada akhir November 2014 lalu.
Sebuah laporan menyebutkan, seorang wanita dari Vietnam yang menikah dengan seorang pria lokal dan telah tinggal di negara itu selama sekitar 20 tahun menjadi semacam makelar pernikahan. Ia mempromosikan dirinya bisa memperkenalkan para bujangan dengan pengantin Vietnam.
"Jika mereka saling menyukai, orang itu akan membayar ... sejumlah uang berdasarkan berapa usia calon mempelai lelaki dan wanita itu, dan maka mereka bisa menikah," kata laporan itu.
Seorang pria yang berminat bisa membayar 115.000 yuan atau sekitar 18.580 dolar AS. Izin tinggal bagi pengantin Vietnam untuk menetap di Cina pun sudah diurus.
Polisi Handan mengatakan, layanan perjodohan internasional dan makelar pernikahan seperti tadi termasuk perbuatan ilegal. Kasus ini terkait dengan aksi perdagangan manusia.
Kasus seperti ini banyak muncul karena kebijakan memiliki satu anak di Tiongkok telah menciptakan kesenjangan lebar gender yang membuat beberapa orang sulit untuk menikah.