Jumat 12 Dec 2014 09:32 WIB

Timbulkan Nyeri, Uji Klinis Vaksin Ebola Disetop

Vaksin uji coba untuk Ebola.
Foto: AP
Vaksin uji coba untuk Ebola.

REPUBLIKA.CO.ID,JENEWA--Rumah sakit udi Jenewa pada Kamis (11/12) menghentikan penyuntikan vaksin percobaan uji klinis Ebola VSV-ZEBOV karena adanya keluhan nyeri persendian.

"Gejala ini bukan bagian dari dampak yang diperkirakan dan tak termasuk dalam informasi awal yang diberikan kepada relawan, sejak vaksin itu dicoba pada manusia untuk pertama kali," kata rumah sakit tersebut di dalam satu pernyataan yang dilansir Xinhua, Jumat (12/12).

Tim studi mengidentifikasi empat kasus nyeri sendi ringan terjadi di tangan dan kaki setelah 10 sampai 15 hari setelah mereka disuntikkan vaksin tersebut.

Pada awal November lalu, Swissmedic, lembaga pengatur produk terapi di Swiss mengesahkan percobaan kedua vaksi ujicoba VSV-ZEBOV.

Vaksin itu dikembangkan oleh Lembaga Kesehatan Masyarakat Kanada berdasarkan virus yang mengakibatkan stomatitis vesikuler  atau penyakit yang menyerang hewan.

Mereka menguji sebanyak 115 relawan di Jenewa untuk mengetahui keamanan dan efektivitas vaksin itu.

Sejak 10 November, sebanyak 59 relawan ambil-bagian dalam percobaan klinik vaksin uji-coba tersebut. Semua relawan itu berada dalam kondisi baik dan dipantau secara rutin oleh tim yang bertugas dalam studi tersebut.

Sebagai langkah pencegahan, tim studi tersebut telah mengumumkan jeda dalam penyuntikan dan tak ada penyuntikan yang akan dilakukan pekan depan.

Jeda itu dilakukan satu pekan lebih awal daripada jeda yang dijadwalkan pada rangkaian vaksinasi. Waktu yang tersedia akan digunakan untuk mengumpulkan lebih banyak informasi dan menukarnya dengan tim lain yang menguji vaksin percobaan yang sama.

Rumah sakit tersebut menyatakan kemunculan nyeri persendian setelah infeksi atau vaksinasi sangat umum. Namun, itu patut dipelajari secara seksama guna memperbarui keterangan yang diberikan kepada relawan.

Gangguan sementara pada percobaan klinik itu adalah langkah pencegahan standar dalam kasus semacam itu.

Tim studi VSV-ZEBOV di Jenewa terus bertukar keterangan dengan tim yang melakukan kajian serupa di Amerika Serikat, Kanada, Jerman dan Gabon.

Di Jenewa, vaksinasi akan dilanjutkan pada 5 Januari 2015 dengan maksimal 15 relawan per pekan guna memastikan kondisi pemantauan optimal.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement