Sabtu 13 Dec 2014 04:00 WIB

Saudi Tangkap Pelaku Penembakan Diplomat Jerman

Rep: c92/ Red: Taufik Rachman
Penembakan (ilustrasi).
Foto: mjknightsmilitaryeffects.co.uk
Penembakan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Pemerintah Saudi Arabia, Jum’at (12/12) akhirnya berhasil menangkap tersangka penembakan dua diplomat Jerman awal Januari lalu. Juru bicara Kementrian Dalam Negeri Saudi Arabia mengatakan si tersangka, Salem bin Abdullah bin Hussein, juga terlibat sejumlah kejahatan lain seperti perampokan bersenjata dan mengancam keamanan negara.

AFP melansir, Salem ditangkap di Awamlya Kamis malam setelah baku tembak dengan polisi. Ia sempat tertembak dan dirawat di rumah sakit. Selain Salem, polisi juga menangkap dua orang rekannya. Sementara, Al Arabiya English menuliskan, Salem dituduh atas aksi terorisme di kota tersebut.

Awamlya yang terletak di sebelah barat Dammam memang telah menjadi fokus bentrokan antara pasukan keamanan dan pengunjuk rasa dari minoritas Muslim Syiah Arab Saudi.  Kebanyakan Syiah tinggal di daerah timur yang kaya minyak. Mereka juga mengeluhkan marjinalisasi oleh kerajaan yang didominasi Sunni.

Seperti diberitakan sebelumnya, Januari lalu dua orang diplomat asal Jerman mengalami penembakan di Awamlya. Mobil yang mereka tumpangi ditembak saat kunjungan ke Arab Saudi Timur. Kedua diplomat tersebut lolos tanpa cedera. Setelahnya, pemerintah Jerman mengatakan kemungkinan serangan itu tidak bermotif politis.

Pada 23 Maret lalu, pemerintah Arab Saudi telah menangkap dua tersangka lain sehubungan dengan kasus ini. Pada awal bulan ini, pengadilan juga menjatuhkan hukuman mati kepada seorang pria yang berkali-kali melakukan tembakan pada polisi di Awamlya. Sejumlah aktivis mengatakan hukuman mati itu telah diberikan sejak 2011.

Hukuman mati juga diberikan kepada seorang pimpinan Syiah Nimr Al-Nimr. Ia disebut menjadi pendorong demonstrasi terhadap pemerintah Sunni. Pemberian hukuman ini memunculkan demonstrasi pada Oktober lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement