REPUBLIKA.CO.ID,KOPENHAGEN – Dinas Intelijen Denmark (PET), Jum’at (12/12) menyatakan negara ini sedang menghadapi isu radikalisme yang signifikan dari warga Muslim yang pulang dari Suriah dan Irak. Setidaknya 110 warga Denmark telah pergi untuk bergabung dengan kelompok-kelompok militan seperti ISIS.
“(Kami) menilai total jumlah orang yang pergi dari Denmark ke zona konflik setidaknya 110 orang. Tapi jumlahnya mungkin lebih tinggi,” kata perwakilan PET.
Ia menambahkan, dari jumlah tersebut ada pula sejumlah kecil perempuan yang melakukan perjalanan ke sana. Lebih lanjut disebutkan setidaknya 16 orang yang pergi ke Suriah dan Irak tewas dalam pertempuran.
Sumber keamanan Denmark mengatakan tak ada warga yang dihukum karena melakukan perjalanan ke Suriah dan Irak, sebab tak ada larangan untuk itu. Namun, aktivitas bepergian ini dipantau oleh PET. Hasil pantauan menunjukkan beberapa dari mereka telah beberapa kali melakukan perjalanan ke area tersebut.
Denmark adalah satu dari negara-negara Eropa yang sedang giat menghentikan radikalisasi warga Muslim muda. Negara-negara ini mencegah warganya bergabung dalam kelompok militan di Suriah dan Irak karena khawatir mereka akan merencanakan serangan ke negaranya sendiri.
Apalagi saat ini Denmark telah mengirimkan tujuh pesawat tempur tipe F-16 ke Irak sebagai bagian koalisi AS. Dengan populasi 5,7 juta jiwa, jumlah per kapita warga yang bergabung dengan kelompok militan ini merupakan salah satu yang tertinggi di Eropa.