REPUBLIKA.CO.ID, ALJIERS--Seorang tokoh senior Alkaidah di Maghrib Islam (AQIM) tewas di Libya setelah diberondong senjata oleh tentara Jenderal Khalifa Haftar.
Djilali Mansou alias Abu Younes, tewas bersama lima gerilyawan Alkaidah lagi, termasuk dua warga negara Aljazair-- di satu daerah di dekat Benghazi, kata sumber itu, yang tak ingin disebutkan jat dirinya pada Xinhua, sabtu (13/12).
Sumber tersebut menyatakan Abu Younes berasal dari Provinsi Sidi Belabes di Aljazair Barat. Ia adalah buronan lembaga kehakiman Aljazair. Lantaran ia bergabung dengan Kelompok Islam Bersenjata (GIA) pada 1996.
Keberadaannya di Libya diduga menjadi tanda bahwa ia memisahkan diri dari AQIM untuk bergabung dengan Negara Islam (IS).
Ia menambahkan, Abu Younes pergi ke Libya bukan untuk bertempur, tapi untuk memperoleh senjata dan mengadakan kontak dengan kelompok lokal bersenjata.
Ia diduga tewas pada 2 Desember, selama pemboman oleh tentara Jenderal Haftar. Mayatnya ditemukan di dekat Kota Benghazi, dan kemudian diidentifikasi sesuai dengan surat-surat yang ia bawa, kata sumber itu.