Ahad 14 Dec 2014 17:42 WIB

Warga AS Kecam Negaranya Sendiri. Ada Apa?

Bendera Korut/ilustrasi
Foto: mega-flags.com
Bendera Korut/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Seorang warga Amerika Serikat, yang memasuki Korea Utara secara tidak sah, mengecam keras kebijakan dalam dan luar negeri negaranya, Ahad, dan mengatakan berusaha meminta suaka politik di Venezuela, kata media resmi Pyongyang.

Pria bernama Arturo Pierre Martinez, 29 tahun, dari El Paso, Texas, itu dalam jumpa wartawan, yang direkam video dan disiarkan kantor berita KCNA, mengatakan melakukan perjalanan berbahaya untuk mencapai Korut dan mendapat keterangan sangat berharga serta mengganggu.

Matinez mengungkapkan tentang pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan pemerintah AS dan usahanya memaksakan pengaruh imperialis dan dominasi terhadap negara-negara lain, kata KCNA dalam artikel yang disiarkan dalam video itu.

Korut kini berada dalam sanksi-sanksi internasional karena program-program nuklir dan rudalnya. Korut secara tetap mengancam perang terhadap Korea Selatan dan Amerika Serikat sekutunya. Ibu Martinez mengemukakan kepada stasiun televisi CNN bahwa putranya mengalami mental yang tidak stabil dan pikirannya kacau balau, dan sebelumnya berusaha memasuki Korut dari Korea Selatan dengan berenang menyeberangi satu sungai. Ia ditangkap dan dikirim pulang ke AS di mana ia dirawat di sebuah rumah sakit di California, katanya yang dikutip CNN. "Ia sangat cerdik dan memperoleh izin untuk keluar dan bukannya pulang ke rumah kami malahan ia membeli satu tiket dan bertolak ke Tiongkok," kata stasiun televisi itu yang mengutip pernyataan Patricia Eygenia Martinez.

Pada September, media Korsel melaporkan bahwa seorang pria yang berusia sekitar 20 tahunan juga ditahan oleh marinir Korsel karena berenang di satu sungai yang mengalir ke arah Korut. Pria itu berubah pergi ke Korut untuk menemui pemimpin negara itu, kata media lokal. Martinez mengatakan dalam satu artikel kantor berita Korut KCNA ia telah tinggal dalam satu hotel yang bagus dan diperlakukan dengan baik oleh pemerintah Korut dan ia akan berusaha meminta suaka politik di Venezuela.

Martinez mengatakan ia memilih pergi ke Korut untuk berunding tentang kebijakan AS karena negara itu berhasil mengalahkan pengaruh AS dengan mempertahankan satu "militer yang sangat kuat".

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement