Senin 15 Dec 2014 10:36 WIB

Australia dan Sydney Panik, ISIS Sandera Puluhan Warganya?

Korban penyanderaan di sebuah kafe di Sydney, Australia
Foto: reuters
Korban penyanderaan di sebuah kafe di Sydney, Australia

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ratusan orang tertahan oleh barikade-barikade, sedangkan unit-unit pemadam kebakaran siaga di lokasi penyanderaan Kafe Lindt di pusat kota Sydney yang adalah ibu kota perdagangan Australia, kata sejumlah saksi kepada Reuters.

Bank sentral Australia atau Reserve Bank of Australia, yang berada di dekat kafe yang disandera itu, mengatakan stafnya telah dicegah untuk memasuki gedung, namun mereka semua dalam keadaan sehat.

Kepanikan juga terjadi di dekat Gedung Opera Sydney yang mendadak mengungsikan orang-orang karena ada paket mencurigakan yang ditemukan petugas. Para turis juga dipulangkan lebih awal dari situs terkenal dunia ini pada sore waktu Australia.

Kereta dan bus dihentikan, sedangkan jalan-jalan diblokir.  Operator kereta api mengatakan ada ancaman bom di Martin Place.

Maskapai Qantas Airways Ltd mengatakan pesawat-pesawat dicegah terbang di atas distrik bisnis utama Australia ini, namun pendaratan berlangsung normal.

Para pialang di bursa saham mengatakan berita penyanderaan ini turut menurunkan kurs dolar Australia yang saat ini mencapai 0,8227 dolar AS atau terendah sejak pertengahan 2010.

September lalu, polisi antiterorisme Australia mengatakan mereka berhasil menggagalkan aksi penggal kepala manusia yang dilakukan secara acak.

Sehari kemudian seorang remaja di Melbourne ditembak mati setelah menyerang dua polisi anti teroris dengan pisau, demikian Reuters.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement