REPUBLIKA.CO.ID,SYDNEY--Lima orang sandera di kafe Lindt, Sydney, Australia akhirnya dibebaskan oleh pelaku yang bersenjata api.
ABC News Australia melaporkan, sebelumnya seorang pelaku bersenjata memasuki kafe Lindt di daerah Martin Place sekitar pukul 09.00 waktu setempat. Ia menyandera staf maupun pelanggan kafe selama lebih dari tujuh jam.
Tepat sebelum pukul 16.00, dua orang terlihat berjalan keluar dari pintu depan kafe. Salah satunya terlihat mengangkat tangan ke udara. Seorang pria mengenakan celemek Lindt, juga tampak berlari di pintu samping dengan dikawal polisi.
Satu jam kemudian, dua pekerja kafe perempuan terlihat berjalan keluar gedung. Satu mengenakan celemek dan berlari ke arah seorang perwira polisi di luar.
Wakil Komisaris Polisi New South Wales Catherine Bakar mengatakan, ia belum bisa mengonfirmasi berapa banyak orang yang disandera. Namun, polisi percaya jumlah sandera tak lebih dari 30 orang.
“Orang-orang yang masih berada di dalam bangunan di area Martin Place harus tetap berada di dalam gedung,” ujarnya, Senin (15/12).
Dari tayangan televisi tampak sandera memegang bendera hitam di jendela kafe. Pada bendera tersebut terlihat tulisan berbahasa Arab.
Bakar mengatakan, polisi telah melakukan kontak dengan penyandera tapi motif di balik penyanderaan tak jelas. "Motivasi mereka belum diketahui dan tak baik untuk berspekulasi," ungkapnya.
Ia menambahkan negosiator polisi, menurutnya ,telah melakukan kontak dengan pelaku.
"Mungkin butuh sedikit waktu, tapi kami ingin menyelesaikan ini secara damai. Informasi yang saya dapatkan tak ada korban terluka maupun dirugikan saat ini," kata Bakar.
Sementara itu petugas darurat menggunakan tangga untuk mengevakuasi warga yang berada di gedung yang sama dengan kafe Lindt. Salah satu yang diselamatkan adalah seorang bayi dari tingkat atas bangunan.
Ratusan petugas keamanan bersenjata lengkap dengan pelindung, mengambil posisi di area penyanderaan dan beberapa blok di sekitar lokasi disterilkan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika