REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Roma, Senin (15/12). Pertemuan tersebut dilakukan darurat terkait dengan proposal pengakuan negara Palestina di PBB.
Selain itu, Kerry juga akan bertemu dengan menteri-menteri luar negeri negara Arab di London pada Selasa. Kerry ingin mengetahui pandangan dari negara-negara terkait untuk pengajuan negara Palestina.
Kerry akan bertemu dengan ketua delegasi Palestina, Saeb Erekat, Kepala Layanan Intelegen Umum Palestina, Majid Faraj dan Menteri urusan luar negeri Palestina, Riyad Al Maliki. Ia berbicara dengan Presiden Mahmoud Abbas pada Jumat dan memintanya mengirim Faraj juga Erekat untuk bertemu dengannya di Lonton.
Dikutip Haaretz, Kerry ingin mengetahui sejauh mana fleksibilitas dua negara dan berusaha menghindari konfrontasi diplomatik antar negara. ''Ada banyak perbedaan yang ditekankan pada tujuan yang berbeda, pertanyaannya adalah bisakah kita mendorong mereka ke arah yang sama,'' kata Kerry dalam kunjungan ke Kolombia, dikutip Haaretz.
Menurutnya, Amerika berusaha mengurangi ketegangan dan meminimalisir konflik lebih jauh. Masih belum jelas apakah Amerika akan berpihak atau mengajukan proposal baru.
Netanyahu pada Ahad mengatakan bahwa Israel akan menolak serangan diplomatik di PBB. Dalam rapat kabinet, Israel sepakat menolak resolusi yang diajukan Palestina untuk Israel mengakhiri okupasi pada 2016. ''Kita tidak akan mengizinkannya,'' kata dia.