REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Grand Mufti dan komunitas Muslim Australia mengutuk keras aksi penyanderaan yang terjadi di kafe Lindt, Sydney. Mereka meyebut aksi ini jelas merupakan tindakan kriminal.
Para pemimpin Muslim ini meminta agar pengepungan dilakukan dengan damai. Grand Mufti juga mengimbau warga Australia tetap tenang dalam menanggapi aksi penyanderaan tersebut.
Dilansir Bloomberg, Senin (15/12), sejak September lalu Pemerintah Australia telah menaikkan siaga terhadap terorisme ke level tertinggi. Karena sebelumnya, beberapa bulan terakhir kerap terjadi aksi perusakan masjid di Australia.
Diakui, ketakutan-ketakutan atau sindrom Islamofobia terhadap muslim kerap muncul di Australia akhir-akhir ini. Puncaknya terjadi pada Desember 2005 saat terjadi bentrok antara komunitas pantai Sydney Cronulla dengan pemuda berpenampilan ala Timur Tengah.