REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANEIRO -- Ratusan polisi Brasil dan keluarganya melakukan protes di Rio De Janeiro, Ahad (14/12). Mereka meminta aturan legislasi lebih kuat untuk kejahatan melawan polisi.
Mereka meminta kejahatan seperti menyerang, mengancam hingga membunuh polisi dianggap sebagai kejahatan keji. Protes ini dilakukan pasca delapan polisi dibunuh ketika tugas di Rio pada tahun ini.
Pada umumnya, mereka tewas ketika bertarung dengan kelompok kriminal yang mengendalikan kota. Dengan menggunakan pakaian serba hitam, sekitar 500 orang pawai meminta semua pihak peduli pada masalah tersebut. Protes polisi juga dilakukan di Copacabana.
Banyak yang berpendapat bahwa kejahatan pada polisi tidak mendapat tempat di media atau pun pemerintah. Kekerasan pada polisi tidak mendapat perhatian dan membutuhkan perlindungan legal.
"Kami ingin semua orang mengerti bahwa ada perang di Rio," kata salah satu pengunjuk rasa Cpl Flavia Louzada pada koran Extra dikutip BBC. Menurutnya, kompensasi untuk keluarga polisi yang tewas dalam tugas pun sangat kecil dan lambat.
Namun, beberapa kritik mengatakan polisi lah yang melakukan aksi brutal hingga berujung pada bentrokan. Berdasarkan Forum Brasil dalam Keselamatan Publik, polisi Brasil telah menewaskan lebih dari 11 ribu orang dalam lima tahun terakhir.
Kelompok yang mengawasi kekerasan tersebut mengatakan agen penguat hukum di AS juga menewaskan 11 ribu orang, namun dalam jangka waktu 30 tahun.