Senin 15 Dec 2014 19:54 WIB

Kejam, Korut Jadikan Kaum Difabel Eksperimen Senjata Biologi

Rep: c 01/ Red: Indah Wulandari
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un
Foto: AP
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un

REPUBLIKA.CO.ID,PYONGYANG—Negara Korea Utara tidak mau memfasilitasi dari para penyandang disabilitas fisik maupun mental. Justru mereka dijadikan semacam eksperimen.

Hal ini diungkapkan oleh salah satu penyandang cacat yang berhasil lari dari Korea Utara. "Anak-anak penyandang disabilitas diambil paksa, kemudian dibiarkan merasakan penderitaan yang tak dapat dilukiskan, lalu mati," terang Ji Seong-ho (32 tahun) dilansir oleh Telegraph, Senin (15/12).

Pria yang kehilangan kaki kiri dan tangan kiri ini menegaskan, kaum difabel di Korut  dianggapmenodai citra negara yang dipimpin Presiden Kim Jong-un ini.

Namun, pemerintahnya justru melakukan propaganda pada dunia luar bahwa setiap orang setara dan hidup dengan baik di Korea Utara.

Seperti yang diungkapkan pula oleh mantan tentara satuan khusus Korea Utara, Im Cheon-yong yang membelot dari negaranya pada 1990-an. Ia melakukannya setelah melihat anak-anak difabel dijadikan kelinci percobaan untuk senjata kimia dan biologi.

Rezim Kim Jong-un, lanjut Im, ingin menjadikan anak-anak tersebut sebagai percobaan secara legal dengan menawarkan diri pada keluarganya untuk merawat penuh mereka.

"Jika cara itu tidak berhasil, mereka akan mengancam keluarga tersebut," jelas Im.

Im menyatakan, eksperimen pertama yang ia lihat melibatkan virus anthrax dan senjata-senjata kimia lainnya pada 1984. "Tak hanya anak-anak, mereka juga menggunakan para penyandang disabilitas dewasa," ujar Im.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement