Selasa 16 Dec 2014 11:16 WIB

Pesawat Hampir Tabrakan, Swedia dan Denmark Panggil Dubes Rusia

Rusia
Foto: irib
Rusia

REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM -- Swedia dan Denmark Senin memanggil Duta Besar Rusia dalam protes atas nyaris dekatnya papasan antara pesawat pengawasan Rusia dan pesawat komersial, tanda lebih lanjut dari meningkatnya ketegangan militer di Baltik.

Insiden itu terjadi Jumat di selatan kota Swedia, Malmoe, tak lama setelah pesawat penumpang - yang dioperasikan atas nama SAS - berangkat dari Bandara Internasional Copenhagen menuju Polandia, kata pasukan pertahanan Swedia.

Swedia - yang tidak seperti Denmark bukan anggota NATO - mengatakan bahwa pesawat Rusia itu datang nyaris menyerempet jet SAS kurang dari sembilan kilometer (enam mil), dan bahwa itu terbang tanpa transponder elektronik, sehingga terlihat jet komersial.

Kedua jet tempur Swedia dan Denmark segera mengejar dalam menanggapi insiden yang dilaporkan terjadi di wilayah udara internasional diliput oleh kontrol lalu lintas udara Swedia.

"Ini benar-benar tidak masuk akal bahwa kehidupan sipil berada dalam risiko seperti ini," kata Menteri Luar Negeri Denmark Martin Lidegaard kepada kantor berita Ritzau, dan mengatakan insiden itu "situasi yang agak serius".

"Saya berharap bahwa kita dapat mencapai kesepakatan dengan Rusia dalam mencoba untuk membatasi insiden-insiden semacam ini."

Menteri Luar Negeri Margot Wallstroem mengatakan negara-negara Nordic "melakukan protes bersama dengan sangat jelas".

"Yang penting di sini adalah bahwa kita percaya bahwa ini sangat tidak pantas," katanya kepada wartawan menjelang pertemuan para menteri luar negeri Uni Eropa di Brussels itu.

"Kami berbicara dengan satu suara ... Sudah kemarin (Minggu) kami melakukan kontak dengan kedutaan Rusia dan pertemuan akan berlangsung hari ini."

Insiden itu terjadi di tengah kekhawatiran di kawasan Baltik atas tanda-tanda perilaku Rusia yang lebih tegas, termasuk pesawat Rusia secara teratur meminggir atau melanggar ruang batas udara nasional negara-negara tetangga.

Aneksasi Rusia atas Krimea dan keterlibatannya dalam konflik di Ukraina timur telah menimbulkan spekulasi bahwa Kremlin dapat menguji keberanian negara Laut Baltik dengan peningkatan aktivitas angkatan udara.

Seorang juru bicara militer Rusia Minggu membantah bahwa telah terjadi nyaris tabrakan pesawat-pesawat terbang itu.

"Tidak ada prasyarat untuk kecelakaan udara yang terkait dengan penerbangan dari pesawat perang Rusia di wilayah udara internasional di Laut Baltik," kata Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov kepada kantor berita Itar-Tass.

Dia menambahkan bahwa pesawat itu "lebih dari 70 kilometer" (43 mil) dari jet penumpang dan bahwa pesawat pengintai NATO juga ada di daerah itu pada waktu itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement