REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Manajer kafe tewas di saat-saat akhir dramatis drama penyanderaan di Sydney. Ia ditembak saat mencoba merebut senjata dari penembak.
Tori Johnson dan pengacara Sydney Katrina Dawson tewas setelah 16 jam penyanderaan di Kafe Cokelat Lindt di Sydney, Martin Place. Polisi segera menyerbu gedung sesaat setelah ledakan pada pukul 02.10 waktu setempat.
Beberapa sumber mengatakan pada ABC News, Johnson berusaha merebut senjata milik penembak ketika ia tertidur. Pihak berwenang tak mengkonfirmasi apakah Johnson dan Dawson tewas ditembak atau tewas dalam baku tembak.
Tujuh belas orang disandera oleh ulama gadungan asal Iran Man Haron Monis, Senin (15/12) pagi sebelum pukul 10.00. Lima orang berhasil dibebaskan pada sore harinya.
Selain korban tewas, polisi mengatakan tiga sandera berusia 75, 52, dan 43 tahun mengalami luka tembak serius. Tapi kini ketiganya telah dalam kondisi stabil. Sementara seorang petugas polisi dirawat, karena mengalami luka tembak kecil di bagian wajahnya dan sudah keluar dari rumah sakit.
Dua sandera hamil berusia 30 dan 35 tahun juga telah dievakuasi dari lokasi kejadian.
Orangtua Johnson merilis sebuah pernyataan, mengungkapkan kesedihannya. Namun mereka juga mengatakan terima kasihnya pada polisi dan masyarakat.
"Kami sangat bangga dengan anak laki-laki kami yang tampan Tori, pergi dari bumi ini tapi selamanya dalam ingatan kami. Mari kita semua berdoa untuk perdamaian di Bumi," ungkap pernyataan.