REPUBLIKA.CO.ID,LONDON--Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry bertemu dengan Ketua Perundingan Palestina Saeb Erakat untuk membicarakan desakan Palestina untuk penarikan Israel dari wilayah Palestina.
Kerry menyatakan akan berusaha membujuk Palestina untuk tidak terburu-buru dengan rancangan resolusi PBB yang menargetkan waktu dua tahun untuk mengakhiri pendudukan Israel.
Dalam dua hari terakhir, Kerry telah bertemu sejumlah petinggi negara-negara Eropa dan juga Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk membahas tentang dukungan bagi upaya Palestina di Dewan Keamanan PBB.
Netanyahu memperingatkan bahwa dukungan Eropa untuk Palestina bisa membahayakan negaranya.
"Saya mengatakan bahwa upaya Palestina dan beberapa negara Eropa untuk memaksa kondisi di Israel hanya akan menyebabkan memburuknya situasi regional dan akan membahayakan Israel," katanya dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip AFP, Selasa (16/12).
Ia menegaskan bahwa Israel akan menentang dukungan negara-negara Eropa untuk Palestina. Pernyataan itu muncul setelah pertemuan selama tiga jam dengan Kerry di Roma, Italia.
Pemerintah Palestina menyatakan akan mengajukan rancangan resolusi yang didukung Liga Arab pada Rabu (17/12). Kerry mengadakan perbincangan dengan Menteri Luar Negeri Perancis, Inggris dan Jerman membahasresolusi tersebut.
Para pejabat AS mengatakan kepada wartawan bahwa Washington belum dapat mengambil keputusan terkait hal ini.
Ikuti Whatsapp Channel Republika