REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menuduh Pemerintah sejumlah negara-negara di Eropa berpihak pada Palestina atas tawaran PBB. Ia menegaskan bahwa dukungan negara-negara Eropa untuk Palestina dapat membahayakan negaranya.
"Saya mengatakan bahwa upaya Palestina dan beberapa negara Eropa untuk memaksa kondisi di Israel hanya akan menyebabkan memburuknya situasi regional dan akan membahayakan Israel," kata Perdana Menteri dalam sebuah pernyataan, dilansir AFP, Selasa (16/12).
"Oleh karena itu, kami sangat akan menentang ini."
Pernyataan ini muncul seusai pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) John Kerry selama tiga jam di Roma pada Senin (15/12).
Netanyahu sebelumnya mengatakan bahwa Israel tidak akan menerima didikte berbagai upaya dari negara-negara di Eropa terkait permasalahan Palestina tersebut.
"Kami akan tegak berdiri dalam menghadapi tuntutan apapun," kata pemimpin Israel tersebut.
Ketidaksabaran tumbuh di sejumlah negara-negara Eropa atas tindakan Israel seperti pembunuhan Menteri Palestina Zaid Abu Ein, pelarangan dan pembatasan, serta pembangunan permukiman ilegal yang dilakukan Israel dianggap menghambat pembicaraan damai.
Beberapa parlemen Eropa telah mendesak pemerintah mereka untuk mengakui Palestina sebagai negara yang merdeka dan berdaulat.