Selasa 16 Dec 2014 16:37 WIB

MUI: Jangan Karena Penyanderaan Muslim Australia Dibenci dan Dikucilkan

Rep: Cr02/ Red: Agung Sasongko
Korban penyanderaan di sebuah kafe di Sydney, Australia
Foto: reuters
Korban penyanderaan di sebuah kafe di Sydney, Australia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Majelis Ulama Indonesia (MUI), Muhyiddin Junaidi mengutuk keras tindakan terorisme yang terjadi di Kafe Lynd di kawasan Martin Place, Sydney, Australia.

Muhyiddin menilai tindakan tersebut sangat tidak sesuai dengan ajaran dan nilai-nilai kemanusiaan. Tindakan tersebut dilakukan oleh seorang umat Islam namun menurut Muhyiddin itu hanya kebetulan saja.

Menurutnya, masyarakat dunia jangan mengambil kesimpulan sederhana dan sempit terhadap aksi terorisme tersebut dengan menyalahkan umat Islam sebagai pelaku seluruh kegiatan terorisma di berbagai dunia. Muhyiddin mengungkapkan bahwa tindakan tersebut sudah keluar dari nilai ajaran agama Islam.

"Jangan terlalu sempit dan harus dapat melihat lebih luas terhadap aksi terorisme tersebut. Islam adalah agama yang damai dan indah, bukan seperti itu," kata Muhyiddin kepada ROL, Selasa (16/12).

Muhyiddin menegaskan teroris tidak memiliki pengetahuan agama yang baik. Ia menilai, teroris hanya mengorbankan agama demi kepentingan pribadi ataupun kelompok. "Jangan karena masalah ini seluruh umat Islam di manapun berada menjadi dibenci dan dikucilkan," ujar Muhyiddin.

Muhyiddin berharap publik internasional  mau bersikap dengan bijak dan tidak melakukan diskriminasi terhadap umat Muslim yang tidak bersalah di manapun mereka berada.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement