REPUBLIKA.CO.ID, PESHAWAR -- Setidaknya 142 orang termasuk 132 anak-anak, tewas dalam serangan mengerikan Taliban Pakistan (TTP) di sebuah sekolah militer di Peshawar. Serangan dilakukan oleh tujuh pria bersenjata pada Selasa (16/12) pagi waktu setempat.
Para pejabat mengatakan pada Aljazirah, tujuh orang penyerang semuanya ikut tewas dalam operasi tersebut. Ini merupakan salah satu serangan paling berdarah dalam sejarah Pakistan. Sepuluh anggota staf Sekolah Umum militer juga tewas.
Aljazirah melaporkan, sebagian besar murid yang lebih muda berhasil melarikan diri dari sekolah. Namun tidak bagi siswa senior, mereka tak berhasil kabur.
Serangan mematikan tersebut memicu kemarahan di seluruh dunia. Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif mengatakan, ini merupakan tragedi nasional dan mereka yang tewas adalah anak-anaknya.
Salah satu korban selamat Shahrukh Khan mengatakan, para penyerang menggunakan seragam militer memasuki sekolah dan menembaki para siswa. Ia berhasil selamat setelah pura-pura tewas.
"Orang dengan sepatu besar mencari siswa dan menembakan peluru mereka. Aku berbaring diam dan menutup mata, menunggu tak ada lagi tembakan," kata Khan di rumah sakit Lady Reading di Peshawar.