REPUBLIKA.CO.ID,PESHAWAR--Pemakaman korban tewas dalam serangan Taliban di sekolah Army Public School dilakukan, Selasa (16/12) malam waktu setempat.
Para pelayat berkumpul di sekitar peti mati yang dipenuhi bunga. Sedangkan kerabat lain menunggu di rumah sakit untuk kabar selanjutnya.
Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif mengumumkan hari berkabung nasional selama tiga hari. Seluruh kedutaan besar Pakistan di dunia akan memasang bendera setengah tiang dan buku ucapa duka cita akan dibuka.
Dia juga menggelar pertemuan dengan seluruh fraksi parlemen di Peshawar untuk membicarakan tindakan apa yang akan dilakukan atas serangan tersebut. Dia berjanji untuk membalas tragedi nasional yang dilakukan dengan biadab.
"Kami akan membalas dendam untuk setiap tetes darah anak-anak kami yang tumpah hari ini," ujar Sharif, dikutip dari BBC, Rabu (17/12).
Pertemuan yang digelar Rabu, dilakukan untuk menunjukkan ke seluruh penduduk dan negara agar melawan ekstremisme. Dalam serangan itu 132 anak-anak dan sembilan pegawai sekolah tewas. Korban luka-luka mencapai 125 orang.
"Dia baru 15 tahun dan duduk di kelas delapan. Saya ada di pengadilan saat mendengar insiden ini dan segera ke rumah sakit. Dia ditembak di dada dan tangan," kata seorang ayah saat pemakaman anaknya.
"Kami tidak bisa membalas teroris ini, tapi kami berdoa biar Allah yang membalas, " kata Sajid Khan, paman seorang korban berusia 10 tahun Gul Sher saat prosesi pemakaman keponakannya itu.