REPUBLIKA.CO.ID, PHNOM PENH -- Lebih dari 80 warga desa di barat laut Kamboja positif mengidap HIV/AIDS. Mereka diduga terjangkit virus mematikan tersebut akibat penggunaan jarum suntik yang terkontaminasi saat melakukan perawatan medis.
Pejabat kesehatan mengatakan peristiwa ini belum pernah terjadi sebelumnya di Kamboja. Pihak berwenang telah memerintahkan agar dilakukan verifikasi.
Sekretaris Jenderal Otoritas AIDS Nasional Kamboja Teng Kunthy mengatakan kepada //Radio Free Asia//, Rabu (17/12), sebanyak 663 penduduk desa Roka, distrik Sangke di provinsi Battambang telah melakukan tes darah sejak laporan infeksi massal mengemuka pekan lalu. Hasil tes 82 orang positif HIV/AIDS.
Direktur kesehatan Battambang Voeun Bunret mengatakan sampel darah 90 warga telah dikirim ke tim medis di ibukota Phnom Penh untuk memverifikasi hasilnya sebelum diinformasikan ke penduduk.
//AFP// mengutip direktur program HIV/AIDS provinsi Hei Sik mengatakan tingkat infeksi merupakan yang tertinggi yang pernah dia lihat. Dia menambahkan di antara pengidap positif adalah anak-anak dan perempuan berusia 70an dan 80an.
Berdasarkan penyelidikan awal, infeksi massal tersebut sepertinya disebabkan karena jarum suntik yang terkontaminasi yang dilakukan oleh tenaga medis yang tidak berkompeten.
"Hanya ada dua (kemungkinan) alasan, injeksi obat atau injeksi medis melalui layanan kesehatan swasta, meski penyelidikan kami tidka mengarah ke injeksi obat," ujar Kunthy.