REPUBLIKA.CO.ID, PESHAWAR -- Pakistan memasuki hari berkabung pascaserangan Taliban di sekolah yang menewaskan 132 siswa di kota Peshawar, Rabu (17/12). Orang-orang di seluruh penjuru kota menyalakan lilin dan murung seiring para orang tua mempersiapkan pemakaman anak-anak mereka.
Para korban akan dikubur secara masal di Peshawar. Masyarakat menyeru militer melakukan pembalasan atas kekejian yang dilakukan Taliban pada anak-anak tersebut.
Sehari setelah serangan, orang-orang masih tampak terkejut dan saling menguatkan satu sama lain. ''Para penyerang datang sekitar pukul 10.30 pagi dalam mobil bak terbuka,'' kata supir bus sekolah, Issam Uddin (25 tahun).
Menurutnya, Taliban menuju belakang sekolah dan mulai menembaki blok. Kemudian mereka menuju Gerbang satu dan membunuh tentara, penjaga gerbang dan penjaga kebun. Baku tembak mulai terjadi seiring serangan bunuh diri.
Perdana menteri Nawaz Sharif mengumumkan hari berkabung selama tiga hari. Meski demikian, masyarakat menunggu apa respon pemerintah terhadap tragedi ini.