REPUBLIKA.CO.ID, DIYARBAKIR -- Seorang anak lelaki 17 tahun ditembak mati dalam bentrokan bersenjata antara polisi dan penyerang di terutama tenggara Kurdi Turki Selasa malam dan satu polisi terluka, kata sumber keamanan Rabu (18/12).
Ini adalah yang terbaru dalam serangkaian kematian menyoroti kerapuhan proses perdamaian dua tahun antara pemerintah dan kelompok militan Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang telah mengobarkan pemberontakan tiga dekade di wilayah tersebut.
Sumber tersebut mengatakan pemuda terkait dengan PKK menembaki polisi dengan senapan dan melemparkan bahan peledak rakitan di kota terbesar tenggara Diyarbakir sekitar tengah malam, memicu pembalasan polisi.
Pemuda yang mati itu, Abdulkadir Cakmak, menderita tiga luka tembak di kepala dan dada dan dibawa ke rumah sakit di mana dia meninggal, kata sumber-sumber.
Kerabat mengatakan ia ditembak oleh polisi.
Polisi merilis rekaman video insiden itu menunjukkan seseorang berjongkok dan tampaknya membidik dengan senapan sebelum tiba-tiba ambruk ke tanah.
Insiden ini terjadi 10 hari setelah pemuda lain ditembak mati selama bentrokan di Yuksekova, dekat perbatasan dengan Iran.
Pada Oktober, puluhan orang tewas dalam kerusuhan di wilayah tersebut didorong oleh kemarahan di kalangan Kurdi pada apa yang mereka lihat sebagai kegagalan pemerintah untuk membantu Kurdi Suriah melawan kelompok jihad Negara Islam (IS) di kota terkepung Kobani di perbatasan selatan Turki.
Kekerasan telah memperrumit upaya untuk mengakhiri pemberontakan PKK selama 30 tahun, di mana lebih dari 40.000 orang telah terbunuh. PKK ditetapkan sebagai kelompok teroris oleh Ankara, Amerika Serikat dan Uni Eropa.