REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Amerika Serikat menerapkan sanksi baru untuk Rusia. Presiden Barack Obama melarang ekspor barang atau jasa ke Krimea, wilayah semenanjung Ukraina yang dianeksasi Rusia Maret lalu.
"Amerika Serikat tidak akan menerima okupasi Rusia dan aneksasi Krimea," kata Obama dalam pernyataan dikutip AFP, Sabtu (20/12). Sanksi serupa diterapkan Uni Eropa pada Kamis. Kanada juga mensahkan sanksi baru untuk Rusia pada Jumat.
Kanada menargetkan pemimpin separatis dan sektor gas juga minyak di Rusia. Hal ini menambah sulit kondisi pemerintah Rusia yang sedang berjuang melawan krisis ekonomi dan nilai mata uang.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov memperingatkan bahwa sanksi AS akan merusak hubungan yang telah dijalin sejak lama. Pengumuman sanksi AS dilakukan seiring pengumuman Ukraina yang kehilangan lima tentara dalam pembicaraan damai.
Militer Ukraina mengonfirmasi meninggalnya lima tentara pada Jumat. Presiden Petro Poroshenko berharap memulai negosiasi perdamaian baru dengan separatis pada Senin.
Perwakilan dari Eropa dan Rusia akan membantu negosiasi yang dilaksanakan di ibukota Belarusia, Minsk. Pemimpin pemberontak mengatakan siap lakukan pembicaraan.
"Kami setuju untuk mendiskusikan semua isu yang ada dalam daftar," kata negosiator pemberontak, Vladislav Deynego.