REPUBLIKA.CO.ID,TEPI BARAT -- Ratusan anak-anak Palestina, perempuan, dan laki-laki berkumpul di Turmusaya pada Jumat (19/12) Desember untuk menyelesaikan penanaman pohon yang diprakarsai oleh Menteri Palestina Ziad Abu Ein.
Abu Ein sendiri telah meninggal dunia setelah dibunuh tentara Israel saat melakukan aksi damai penanaman pohon zaitun pada Jumat (10/12) lalu. "Ziad berencana untuk menanam pohon zaitun di tanah Palestina, tapi dicegah mencapai lokasi oleh militer Israel yang menyerang dan membunuhnya. Kami berpikir bahwa setelah membunuh menteri, kemarin militer akan memungkinkan kita untuk menanam pohon damai tapi kami menemukan tentara yang sama dan siap menggunakan kekerasan terhadap kami, " kata pembela HAM Abdullah Abu Rahmah, seperti dilansir //Scoop//, Ahad (21/12).
Abu Rahmah mengatakan meskipun dibawah ancaman kekerasan tentara Israel, ia bersama rekan-rekannya berusaha keras untuk melanjutkan misi Abu Ein untuk menanam pohon zaitun tersebut. Abu Rahmah sendiri dilaporkan terluka oleh granat setrum yang dilemparkan langsung ke arahnya oleh tentara Israel saat dia menanam pohon zaitun.
Setelah berdoa di dekat tempat di mana menteri dihentikan oleh tentara, pengunjuk rasa dengan pohon-pohon zaitun mendaki bukit ke tempat di mana Abu Ein berniat untuk menanam pohon. Mereka mulai menanam dibawah rentetan gas air mata, setrum granat, dan pemukulan oleh tentara Israel.