REPUBLIKA.CO.ID, ALJIER -- Aljazair pada Sabtu (20/12) berikrar akan terus membantu tercapainya penyelesaian politik bagi krisis Libya.
"Aljazair akan memburu misinya untuk mendukung semua pihak di Libya, yang siap merancang penyelesaian politik dan mengakhiri krisis ini," kata Wakil Menteri Luar Negeri Aljazair Abdelkader Messahel sebagaimana dikutip kantor berita resmi negeri itu, APS.
Messahel juga mengatakan penyelesaian krisis di Libya berada di tangan rakyat Libya sendiri, dan mengatakan tak ada pihak asing yang boleh ikut-campur.
Aljazair menyerukan dipatuhinya resolusi Dewan Keamanan PBB yang berkaitan dengan krisis Libya, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad pagi. Aljazair juga mendesak semua mitra Libya agar bekerjasama dan mendorong perujukan di kalangan semua rakyat Libya.
Messahel juga mengatakan proses penyelesaian krisis tersebut akan mengucilkan kelompok teror, memelihara keutuhan wilayah, kerekatan nasional Aljazair dan melicinkan jalan bagi pembangunan negara modern yang demokratis.
Messahel mengatakan kerusuhan yang berkecamuk di Libya dan Mali "hanya dapat menguntungkan kelompok teror dan penjahat transnasional". ia menambahkan, "Mengembalikan perdamaian dan kestabilan ke negara itu akan memperkuat perang efektif melawan pelaku teror dan penjahat."
Aljazair telah melancarkan gagasan perdamaian bagi Libya melalui Uni Afrika.