Ahad 21 Dec 2014 22:46 WIB

Cina-Thailand Sepakat Pererat Kerja Sama Pertanian

Bendera Cina
Bendera Cina

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Perdana Menteri Cina Li Keqiang yang berkunjung ke Thailand Jumat mengatakan bahwa Cina dan Thailand sepakat untuk memulai kerja sama di bidang perdagangan produk-pertanian dan perkereta-apian yang saling menguntungkan.

Cina melirik kerja sama lebih dalam dengan Thailand dan mengharapkan hubungan perdagangan bilateral yang lebih seimbang selain hubungan ekonomi, kata Li kepada wartawan setelah pertemuan dengan Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha.

Kedua pemerintah menandatangani nota kesepahaman tentang kerja sama perdagangan produk pertanian. China, Li mengatakan, telah sepakat untuk melipatgandakan pembelian berdasarkan volume kedua belah pihak yang disepakati tahun lalu.

Cina mengharapkan inisiatif baru itu untuk memberdayakan baik Cina dan Thailand untuk melawan risiko fluktuasi pasar internasional dan membantu meningkatkan kehidupan petani Thailand, katanya.

"Hanya Cina yang memiliki pasar yang besar dan daya beli yang sangat besar yang bisa mengkonsumsi produksi pertanian besar beras, karet dan lain-lain dari Thailand," kata Li.

Selain itu, kedua pemerintah juga menandatangani nota kesepahaman tentang kerja sama perkereta-apian.

Li mengatakan pemerintah Cina dan Thailand telah sepakat untuk membangun jalur kereta api standar-ganda pertama Thailand dengan panjang total lebih dari 800 km, yang telah disetujui oleh Legislatif Parlemen Thailand.

Perjanjian ini memungkinkan Cina untuk berinvestasi di dua jalur rel ganda di Thailand yang akan menempuh sepanjang 734 km dan 133 km masing-masing dan menghubungkan Provinsi Nong Khai timur laut Thailand, Bangkok dan Provinsi Rayong timur.

Proyek ini diperkirakan akan menelan biaya beberapa sekitar 10,6 miliar dolar AS.

"Ini adalah perluasan, perpanjangan dan konfirmasi lebih lanjut dari perjanjian sebelumnya yang dicapai pemerintah Cina dan Thailand tahun lalu," kata Li.

Perdana menteri Cina mengatakan ia berharap bahwa kedua belah pihak akan mempercepat persiapan untuk proyek kereta api dan meletakkan dasar yang kokoh untuk pembangunan pada tanggal awal.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement