Senin 22 Dec 2014 05:16 WIB

Jadi Sasaran Islamofobia, Muslimah di Jerman Ditabrak dengan Mobil

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Bayu Hermawan
Kampanye tolak Islamofobia
Foto: onislam.net
Kampanye tolak Islamofobia

REPUBLIKA.CO.ID, BRUNSWICK —  Seorang perempuan Muslimah di Kota Brunswick, Jerman, menjadi sasaran aksi penyerangan sekelompok pria anti-Islam. Akibat insiden tersebut, wanita malang itu mengalami luka parah.

Media lokal, Braunschweigter Zeitung melaporkan, kejadian berawal ketika perempuan Muslimah itu tengah melintas di salah satu jalan di Kota Braunschweig. Tiba-tiba sebuah mobil datang dan menabraknya.

"Selanjutnya, empat pria berusia antara 20-22 tahun keluar dari mobil tadi dan lantas menghina perempuan itu," tulis pernyataan polisi seperti dikutip Braunschweigter Zeitung, Ahad (21/12).

Tidak cukup sampai di situ, sopir yang membawa mobil tersebut tiba-tiba merenggut kerah jaket yang dikenakan sang Muslimah. Sejumlah saksi yang berada di sekitar lokasi kejadian secara spontan meneriaki mereka dan berusaha membantu perempuan malang itu.

"Para pelaku kemudian melarikan diri dengan mobil tadi," ujar polisi menambahkan.

Pihak berwenang saat ini masih menyelidiki kasus tersebut. Sementara, Asosiasi Brunswick mengutuk keras insiden itu dan menuding para pelaku memiliki kaitan dengan Pegida.

Pegida adalah sebuah gerakan kaum patriotik Eropa yang sekarang ini tengah gencar-gencarnya melawan Islamisasi negeri Barat. Gerakan ini juga menghasut kebencian dan Islamofobia di kalangan masyarakat Eropa.

"Serangan yang ditujukan kepada wanita itu menunjukkan, ‘kebencian dan prasangka’ terhadap umat Muslim yang diusung oleh kelompok sayap kanan, kini telah berubah menjadi aksi kekerasan. Kami tidak akan membiarkan Islamofobia dan hasutan terhadap kaum imigran," tulis asosiasi tersebut dalam pernyataan resminya.

Jerman telah menjadi rumah bagi hampir 4 juta Muslim. Sebanyak 220 ribu jiwa di antara mereka bermukim di ibu kota Berlin. Sayangnya, permusuhan terhadap umat Muslim semakin berkembang di negara-negara Eropa belakangan ini.

Di Jerman, fenomena ini tumbuh seiring dengan meluasnya gerakan Pegida.Sebuah survei yang digelar situs berita online Zeit menunjukkan, 49 persen warga Jerman mengungkapkan simpatinya terhadap isu-isu yang diusung Pegida. Sementara, sebanyak 30 persen responden mengindikasikan bahwa mereka sepenuhnya mendukung gerakan anti-Islam tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement