REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Musisi gay asal Inggris Elton John menikahi pasangannya David Furnish dan mengubah status hubungan sipil keduanya setelah undang-undang baru di Inggris yang mulai berlaku tahun ini mengesahkan pernikahan gay.
John, salah satu musisi dan selebriti gay yang paling menonjol di Inggris, mengumumkan pernikahannya dengan mencantumkan undangan di situs jejaring sosial Instagram.
"Sir Elton John dan David Furnish meminta kesediaan anda untuk merayakan pernikahan kami pada Minggu, 21 Desember," demikian isi undangan yang dicetak dengan latar belakang bergambar mawar.
John dan Furnish kemudian mengunggah gambar dari pernikahan mereka, termasuk gambar saat mereka mengucapkan sumpah pernikahan dan gambar menu resepsi, yang menampilkan iga sapi, kue bawang karamel, dan kue pengantin.
Media lokal Inggris melaporkan bahwa upacara pernikahan itu berlangsung di rumah John di Windsor, yakni 25 km sebelah barat London.
Foto-foto yang diunggah oleh beberapa selebriti lain menunjukkan bahwa mantan pemain sepak bola David Beckham dan istrinya Victoria berada di acara pernikahan itu dengan anak-anak mereka. Selain itu, Aktris Elizabeth Hurley mengatakan di media sosial bahwa ia juga menghadiri acara tersebut.
Hubungan John dan Furnish adalah salah satu hubungan gay yang pertama kali dicatat secara sipil, setelah adanya undang-undang yang mengesahkan kemitraan gay pada 2005.
John sudah sering menggunakan statusnya di dunia musik untuk membuat pernyataan tentang kesetaraan bagi lesbian, gay, biseksual, dan transgender. Tahun ini, ia mengkritik larangan pemerintah Rusia terhadap propaganda homoseksual.
Perdana Menteri David Cameron mendorong perubahan undang-undang Inggris tahun lalu, yang mulai berlaku pada Maret, sehingga memungkinkan pasangan sesama jenis untuk menikah. Hal itu menimbulkan perbedaan pandangan yang menyebabkan perpecahan mendalam dalam partai Konservatif yang mendukung Cameron.
Pasangan gay di Inggris sejak 2005 telah diizinkan untuk mendapatkan status "kemitraan sipil", yang memberi hak hukum yang sama dengan pernikahan. Namun, para pembela hak gay berpendapat bahwa perbedaan status (antara pernikahan dan kemitraan) memberi kesan bahwa masyarakat menganggap hubungan gay memiliki posisi yang lebih rendah.