Senin 22 Dec 2014 15:58 WIB

Sistem Operator Nuklir Korsel Diretas, Lagi-Lagi Korut Jadi Tertuduh

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Indah Wulandari
Kim Jong-un dalam sebuah latihan menembak
Foto: antara
Kim Jong-un dalam sebuah latihan menembak

REPUBLIKA.CO.ID,SEOUL--Sistem komputer di operator plant nuklir Korea Selatan diretas pada Senin (22/12). Pemerintah dan perusahaan operator mengatakan sistem disusupi komponen tak dikenal, meski tak ada kerusakan parah.

Banyak data dilaporkan hilang, namun bukan data penting. Beruntung, tidak ada resiko pada keamanan instalasi nuklir termasuk reaktor atom Korsel. Kementerian Energi Korsel mengatakan plant nuklirnya dapat menangkis infiltrasi hacker sehingga tidak mengganggu keamanan reaktor.

''Sistem kontrol didesain untuk itu dan tidak menimbulkan resiko,'' kata Deputi Menteri Energi, Chung Yang-ho pada Reuters. Pejabat dari Korea Hydro and Nuclear Power Co Ltd (KHNP) mengatakan, hacker hanya buang-buang waktu.

''100 persen tidak mungkin hacker bisa menghentikan power plant nuklir dengan menyerang sistemnya karena sistem monitoring kontrol total independen dan tertutup,'' katanya.

Masih belum jelas siapa atau darimana asal peretas tersebut. Namun, tuduhan mengarah  pada Korea Utara yang menjadi terduga peretasan Sony Pictures.

Pihak berwenang telah menyelidiki IP yang digunakan untuk mencuri data. Diperoleh ID media sosial seorang pengguna internet, namun ia menyangkal dan mengatakan ID-nya dicuri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement