Selasa 23 Dec 2014 12:14 WIB

Soal KB, Ini Analogi Presiden Turki

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Agung Sasongko
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.
Foto: Reuters
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan baru-baru ini menunjukan rasa tak sukanya pada alat kontrasepsi. Ahad (22/12) lalu, ia menyebut menggunakan alat kontrasepsi adalah sebuah pengkhiatanan.

Menurutnya, pengendali kelahiran anak itu beresiko menyebabkan kekeringan generasi. Erdogan mengatakan hal itu saat menghadiri pernikahan anak kolega dekatnya, seorang pengusaha Mustafa Kefeli.

Ia memberi pesan pada pengantin baru bahwa menggunakan alat kontrasepsi itu mengkhianati ambisi Turki untuk menjadi negeri yang maju dan penuh generasi muda. ''Satu atau dua anak itu tidak cukup,'' katanya, dikutip AFP.

Menurut Erdogan, Turki membutuhkan populasi yang banyak, muda dan dinamis untuk membuat negeri lebih kuat. ''Kita perlu membawa Turki ke atas level sipil modern,'' kata dia.

Lawan-lawan Turki, tambahnya, menjadikan alat kontrasepsi digunakan bertahun-tahun untuk mengeringkan  generasi. ''Satu anak berarti kesepian, dua perseteruan, tiga seimbang dan empat berarti banyak. Tuhan akan menjaga sisanya,'' kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement