Selasa 23 Dec 2014 12:57 WIB

Presiden Turki: Dua Anak tak Cukup

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Bilal Ramadhan
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.
Foto: Reuters
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL-- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan promosi program Keluarga Berencana adalah sebuah pengkhianatan. Dilansir dari AFP Menurutnya alat kontrasepsi beresiko menyebabkan seluruh generasi mengering.

Dia berkomentar ketika datang pada pernikahan putra pengusaha Turki Mustafa Kefeli sahabat dekatnya. Dia mengatakan pada kedua mempelai untuk tidak menggunakan alat kontrasepsi. Diketahui Turki berambisi untuk mengembangkan negaranya dan memperbanyak penduduk muda.

"Satu atau dua anak tidak cukup. Untuk membuat bangsa kita lebih kuat, kita perlu populasi lebih dinamis dan lebih muda. Kita perlu memiliki negara diatas tingkat peradaban modern," ujar Erdogan.

Namun, lawan Erdogan telah melakukan pengkhianatan dengan melakukan pengendalian kelahiran selama bertahun-tahun. Mereka juga berusaha untuk mengeringkan generasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement