Selasa 23 Dec 2014 16:53 WIB

Cina Serukan Hindari Peningkatan Ketegangan di Semenanjung Korea

PBB
PBB

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Wakil Tetap Cina di Perserikatan Bangsa-Bangsa menyeru semua pihak menghindari peningkatan ketegangan di Semenanjung Korea.

Perwakilan Cina di PBB Liu Jieyi juga menyerukan ketenangan dan menahan diri di semenanjung itu, kata pernyataan di laman Kementerian Luar Negeri Cina, Selasa (23/12).

Pernyataan itu muncul setelah Dewan Keamanan PBB memutuskan Senin menolak keberatan kepada Cina dan secara resmi menambahkan dugaan pelanggaran hak asasi manusia Korea Utara itu kepada agenda dewan.

Sebelas negara mendukung, dua menentang dan dua abstain. Rusia dan Cina menentang Korut dimasukan dalam agenda dewan itu, tapi karena tidak ada veto dalam prosedur pemungutan suara dewan tersebut, usaha Cina untuk mengalahkan tindakan itu gagal.

Tindakan itu terjadi setelah hampir sepuluh tahun sejak dewan itu menyelenggarakan tata cara pemungutan suara yang sama. Sebelumnya, diskusi dewan itu mengenai Korut dibatasi pada program senjata nuklir. Tetapi dengan pemungutan suara itu segala aspek dari negara itu kini dapat diteliti oleh badan PBB yang beranggotakan 15 negara itu.

Sebelum pemungutan suara itu duta besar Cina untuk Dewan Keamanan PBB mengemukakan kepada anggota dewan bahwa "Dewan Keamanan bukanlah forum yang tepat untuk membicarakan masalah-masalah hak asasi manusia" dan dewan itu "harus menahan diri membahas sesuatu masalah yang mungkin menyebabkan satu ketegangan".

Setelah pemungutan suara itu, satu pertemuan penting mengenai Korut segera dimulai seperti yang diminta Dubes Australia Cary Quinan, yang menyebut langkah dewan itu satu "langkah bersejarah".

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement