REPUBLIKA.CO.ID, TUNIS -- Tingkat partisipasi rakyat Tunisia sebanyak 60,11 persen dalam pemilihan umum.
Dilansir dari Aljazeera Angka ini lebih kecil dari pemilihan umum putaran sebelumnya dan pemilu legislatif pada Oktober.
“Saya mendedikasikan kemenangan saya untuk syuhada Tunisia. Saya berterima kasih pada Marzouki, dan sekarang kita harus bekerja sama tanpa terkecuali,” ujar Essebsi.
Pemilu putaran kedua menentukan Tunisia terlepas dari gejolak negara-negara Arab lain saat terjadi Arab Spring 2011 lalu. Pemilu digelar di tengah keamanan yang ketat dengan menutup pos perbatasan utama.
Pos perbatasan tersebut berbatasan langsung dengan Libya. Ini merupakan pemilu presiden bebas dan langsung yang pertama kali di Tunisia sejak merdeka dari Perancis pada 1956.
Essebsi merupakan pilihan favorit sejak awal. Putaran pertama pemilu dia mendapatkan 39 persen suara bulan lalu.
Dia berjanji ketika terpilih akan mengembalikan wibawa negara setelah kerusuhan dan masalah ekonomi setelah terjadinya pemberontakan.
“Saya memilih Beji Essebsi karena telah memiliki banyak pengalaman, dan kami memiliki keyakinan penuh padanya bahwa dia akan memperbaiki negara ini,” ujar salah seorang pendukung Essebsi.
Lawan politiknya Moncef Marzouki hanya memenangkan 33 persen suara pada putaran pertama. Dia pun memperingatkan masyarakat jika Essebsi terpilih maka kebijakan otoriter rezim sebelumnya akan kembali.